Secanggih apapun jenis kamera yang anda
miliki, keindahan gambar hasil jepretan kamera tergantung pada keahlian
fotografernya Yaitu Pertama, keahliannya dalam mengoperasikan peralatan kamera
terutama dalam mengatur focussing dan lighting.
Kedua, keahliannya dalam mengatur komposisi gambar. Paduan dua keahlian ini akan menghasilkan gambar yang tajam, pencahayaan proporsional, komposisi yang indah dan enak dipandang sehingga gambar menjadi sangat menakjubkan. Bagaimana anda mengatur komposisi gambar? Komposisi adalah susunan dari elemen-elemen objek pada area gambar. Seorang fotografer sebelum mengambil gambar dengan kameranya, harus dapat mengatur komposisi terlebih dahulu agar gambar yang dihasilkan menjadi indah dan enak untuk dipandang.
Kedua, keahliannya dalam mengatur komposisi gambar. Paduan dua keahlian ini akan menghasilkan gambar yang tajam, pencahayaan proporsional, komposisi yang indah dan enak dipandang sehingga gambar menjadi sangat menakjubkan. Bagaimana anda mengatur komposisi gambar? Komposisi adalah susunan dari elemen-elemen objek pada area gambar. Seorang fotografer sebelum mengambil gambar dengan kameranya, harus dapat mengatur komposisi terlebih dahulu agar gambar yang dihasilkan menjadi indah dan enak untuk dipandang.
1.
Penerapan Komposisi dalam Pemotretan
Dalam pengemasan
sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah
pemahaman tentang kaidah-kaidah komposisi, yaitu antara lain :
Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)
Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang
sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan obyek pada
sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan
dimana kita selalu menempatkan obyek di tengah-tengah bidang foto.
Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan
obyek. Sudut pengambilan obyek ini sangat ditentukan tujuan pemotretan. Maka
dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari
yang standard (sejajar dengan obyek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut
pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
Format : Horizontal dan Vertikal
Proporsi persegi panjang pada view finder pada kamera memungkinkan kita untuk
memotret dengan menggunakan format landscape (horisontal) maupun portrait
(vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada
komposisi akhir.
Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam di atas satu
bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman,
seolah-olah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak. Dimensi
dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam
suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat
suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang
dan garis.
2. Sudut Pengambilan Gambar (Camera
Angle)
Dalam fotografi agar foto yang kita
hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah
penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 5 sudut pengambilan
gambar yang mendasar, yaitu :
Sudut pengambilan gambar ini, posisi obyek di bawah / lebih rendah dari kita
berdiri. Biasanya sudut pengambilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa
yang sedang dilakukan obyek (HI), elemen apa saja yang ada di sekitar obyek,
dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan
dengan POI (Point of Interest).
Pandangan tinggi. Artinya, pemotret berada pada posisi lebih tinggi dari obyek foto.
Eye Level
Sudut pengambilan gambar yang dimana obyek dan kamera sejajar / sama seperti
mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan
merata terhadap background sebuah obyek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah
obyek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk
memposisikan kamera sejajar dengan mata obyek yang lebih rendah dari pada kita,
misalnya anak-anak.
Low Angle
Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana obyek lebih
tinggi dari posisi kamera. Sudut pengambilan gambar ini digunakan untuk
memotret arsitektur sebuah bangunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang.
Namun, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model
agar terkesan elegan dan anggun.
Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar
bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya
memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
DAFTAR PUSTAKA
http://eependi.blogspot.co.id/2012/10/komposisi-dalam-fotografi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar